Langsung ke konten utama

Memilih Bahan Bangunan



Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam, dan jika dieksplotasi terus menerus akan habis. Membangun rumah tidak hanya memikirkan tentang harga bahan bangunan saja namun aspek pelestariaanya dan dampaknya pada alam juga harus diperhitungkan. Penggunaan bahan bangunan alternatif saat ini masih menjadi dilema bagi pelaksanan, banyak kalangan masih ragu untuk menggunakan bahan sintesis dan lebih memilih bahan alam seperti kayu dan lainnya.

Bahan bangunan yang digunakan, antara lain :
1.   Semen
Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen dapat dicampurkan dengan bahan kimia lainnya sebagai tambaan untuk mempercepat proses ikatan serta dapat dicampurkan dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk mempercepat proses ikatan serta dapat juga memperlambat proses ikatan. Semen umumnya digunakan adalah semen portland. Spesifikasi dari semen yang disurvei ialag PC dengan berat setiap zak adalah 50 kg.

2.   Pasir

Pasir adalah contoh Bahan material butiran untuk campuran beton. Butiran pasir berukuran antara 0,0625 sampai 2 mm.
Bagaimana memilih pasir yang baik?
·       Pasir harus memiliki butiran yang tajam, untuk mengetahuiny ambilkan pasir kemudian digenggam, butiran pasir yang akan terasa tajam pada permukaan telapak tangan.
·       Jika dilihat secara visual terlihat butiran pasir memiliki ragam bentuk butiran.
·       Pasir tidak memiliki bahan organik
·       Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%, sewaktu dikepal tidak ada lumpur yang tertinggal.
Pasir dibagi menjadi dua yaitu pasir urug dan pasir beton . dipasaran biasanya jual dalam m3 dalam muatan truk.

3.   Kerikil

Bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kerikil yang biasanya digunakan berdiameter 2mm sampai 75 mm.
Bagaimana memilih kerikil yang baik?
·       Kerikil harus keras, tidak rapuh dan tidak memiliki pori atau rongga
·       Permukaan kerikil bebrebntuk tajam
·       Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar balok.
·       Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lembar plat.
·       ¾ jarak bersih antara tulangan.
dipasaran biasanya jual dalam m3 dalam muatan truk.

4.   Kapur

Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak. Butiran-butiran harus bervariasi anatara butiran halus dan kasar., dan jika disaring dengan ayakan dengan ukuran lobang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan maerial kapur di tempat yang terlindung dari air.

5.   Air

Air digunakan sebagai pencampuran semen, pasir, dan kerikil untuk campuran beton. Air yang digunakan sebagai pencampur adalah air air bersih tidak mengandung  zat-zat organik, minyak, dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak beton dan baja tulangan.

6.   Baja tulangan
Baja merupakan komponene struktur beton yang berfungsi menahan tarik. Baja digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir. Baja terdapat beberapa jenis antara lain:


  Baja Kanal C (CNP)

Baja CNP lebih digunakan untuk rangka atap sebagai gording. Dipasaran terdapat dalam beberapa ukuran . panjang besinya nya berkisar 3 – 15 m dipasaran. Ukuran penampang sebagai berikut:
(AxBxCxt)
200x75x20x3,2 mm
150x75x20x4,5 mm
100x40x20x4,5 mm
Untuk harga dipasaran dijual dengan konversi ke kg.

·         Besi Siku

Besi siku banyak digunkan untuk konstruksi menara sebagai besi pengaku pada konstruksi baja. Dipasaran juga terdapat berbagai panjang besi. Untuk saat ini ukuran yang dipasar ialah 3-15 m. Sama halnya dengan baja kanal C (CNP) Untuk harga dipasaran dijual dengan konversi ke kg.

·         Baja Wide Flange (WF)

Hasil gambar untuk besi wf

Besi WF digunakan dalam konstruksi baja sebagai tiang maupun balok. Dopasaran ukuran dan dimensi ini juga sangat beragam. Pajang besi dipasaran saat ini antara 3-5 m. Sama halnya dengan baja kanal C (CNP) dan besi siku Untuk harga dipasaran dijual dengan konversi ke kg.

7.   Batu bata

Batu bata merupakan salah satu baan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tana liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Untuk pasangan dinding bata sebaiknya direndam dahulu agar air semen tidak langsung mengering. Penggunakan batu bata semakin menurun. Muncul-muncul material-material baru seperti gypsum cenderung lebih dipilih karena memiliki harga yang lebih murah dan secara arsitektural lebih indah.
Bagaimana memilih bata yang baik ?
·       Bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki sudut tajam dan tidak pecah atau retak.
·       Dimensi ukuran bata untuk pasangan dinding umumnya berdimensi panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, dan tinggi 5,2 cm.
·       Warna bata akibat pembakaran merata.


8.   Kayu
Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
*                      Berat jenis ≤ 0,6 digolongkan menjadi kayu ringan
*                      Berat jenis ≤ 0,8 digolongkan menjadi kayu sedang
*                      Berat jenis ≤1,0 digolongkan menjadi kayu berat
*                      Berat jenis ≥ 1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat
Kayu dijual di pasaran umumnya memiliki ukuran-ukuran tertentu yang biasanya banyak diguanakn untuk konstruksi rumah. Masing-masing bentuk dan ukuran dikenal dengan nama sebagai berikut:
·         Balok
Memiliki ukuran tinggi lebih lebar dibandingkan lebarnya ukuran yang biasanya dijual dipasaran adalah 6/10, 6/12, 6/15, 8/12, 8/14, 10/10, dan 12/12.
·         Papan
Berupa lembaran tipis yang lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya. Ukuran papan yang beredar di pasaran adalah 2/20, 3/20, dan 3/25.
·         Ram
Papan yang biasanya digunakan untuk rangka daun pintu dengan ukuran 3/10 dan 3/12.
·         Kaso/usuk
Balok kecil yang digunakan untuk rangka atap. Ukuran yang beredar dipasaran adalah 4/6 dan 5/7.
·         Reng
Kayu kecil yang digunakan untuk penumpu genting. Ukuran reng yang ada di pasaran biasanya 2/3.
·         Plepet
Kayu kecil dengan ukuran 1/3 dan 1/5 yang biasanya diguanakn untuk list atau klem kaca pada kusen.
Kayu juga dibagi ke beberapa kelas antara lain :
Kayu kelas 1
Jati, Sonokeling, dan Belian
Kayu kelas 2
Rasamala, Merawan
Kayu kelas 3
Kamper,Keruwing,Jamuju
Kalyu kelas 4
Meranti, Suren


Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE KERJA PENGECORAN SLAB ON GROUND

1.     Pembersihan lokasi SLAB yang akan di betonisasi. 2.     Pembuatan rangkaian tulangan / wiremesh dapat dipabrikasi di lokasi proyek atau didatangkan dalam bentuk jadi. 3.     Pekerjaan pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung untuk menentukan elevasi ketinggian konstruksi, kontrol kedataran Slab ( ± 0.00 ), kebenaran posisi slab dan yang lainya. 4.     Pengecoran LC   agar tidak terjadi penurunan saat konstruksi sudah selesai dibangun sehingga menyebabkan kerusakan atau retak-retak. 5.     Pemasangan besi tulangan atau wiremesh diatas LC ( Lean Concrete). 6.     Pemasangan papan bekisting pada tepi cor dan stop cor. 7.     Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian dan bekisting terpasang sempurna. 8.     Perataan permukaan slab dilakukan saat cor masih basah menjelang kering. 9.     Penundaan proses pengeringan beton agar tidak mengalami keterakan dapat menambahkan bahan kimia pada adukan, atau dengan menutup permukaan beton dengan kain karung b

METODE KERJA PEMASANGAN CLADDING

  Pelaksanaan   : 1.     Tentukan luas bidang dan titik tengah yang akan diaplikasikan cladding 2.     Kemudian pasangkan rangka seperti CNP, siku, dll disesuaikan dengan berat cladding 3.     Jarak rangka untuk cladding sesuai dengan shopdrawing yang telah di approval 4.     Pemasangan cladding dimulai dari tengah titik yang telah ditentukan semula. 5.     Kemudian pasang sekrup tembak untuk menguatkan bidang cladding 6.     Terakhir untuk finishing pekerjaan cladding, dilakukan pengecatan sesuai desain warna yang diinginkan.    

METODE KERJA ACIAN DINDING

Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : MU 200 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll. Pelaksanaan ·          Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur). ·          Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.