Langsung ke konten utama

Membangun Rumah Sehat Dan Aman

Membangun Rumah Sehat Dan Aman
Bagaimana membangun ruma sehat dan aman? Tentu saja ini menjadi keinginan dan kebutuhan setiap orang ntuk merasa nyaman di istananya sendiri. Aspek ekologis sangat penting peranannya agar rumah yang dibanguan dapat menciptakan suasana sehat dan aman bagi lingkungan sekitarnya. Ada beberapa yang menjadi acuan untuk menjadikan rumah sehat dan nyaman antara lain :

1.      Menciptakan Kawasan Hijau
Membangun kawasan ijau menjadi suatu dukungan terhadap kelestarian bumi dan mengurangi global warning. Selain itu membantu kelestarian udara di lingkungan di lingkungan rumah juga menambah kesejukan rumah tinggal.




2.      Kebutuhan Ruang
Untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk ruma, biasanya didasari dari fungsi ruang dan aktivitas dalam ruangan tersebut. Beberapa aktivitas dalam rumah antara lain : ruang tidur, ruang tamu, ruang dapur, ruang keluarga, dan kamar mandi. Semuanya ruangan tersebut memiliki ukuran-ukuran tertentu sesuai perhitungannya. Namun saat ini tidak semua orang memiliki kebutuhan yang idea, ini dikarenakan keterbatasan lahan yang ada.


Standar perjiwa
Luas (m2) untuk 3 orang
Unit rumah
Kebutuhan Lahan
Minimal
Efektif
Ideal
(Ambang Batas) 7,2
21,6
60
72 – 90
200
(Indonesia)
9,0
27
60
72 – 90
200
(Internasional)
12,0
36
60
-
200

Beberapa ukuran minimum ruang yang dapat diaplikasikan agar memberikan kenyaman?

Ruang tidur minimum           : 3 m x 3 m
Kamar Mandi                          : 1,2 m x 1,5 m
Ruang serbaguna                   : 3 m x 3m

3.      Kebutuhan Kesehatan dan Kenyaman
Kebutuhan akan kesehatan dan kenyamanan di dalam rumah sangat penting, tidak hanya ruangan yang memadai saja namun aspek kesehatan dan kenyaman lainnya juga diperhatikan, seperti pencahayaan, penghawaan, dan kelembapan ruangan. Aspek ini sama pentingnya dengan pengaturan kebutuhan ruang.


a.       Pencahayaan
Perencanaan pencahayaan yang dimaksud di sini adala terang langit akibat matahari. Pastikan memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan rumah secara merata, terutama daerah yang membutuhkan penglihatan langsung seperti ruang baca, kamar tidur, ruang kerja, dan lain-lain. Ada beberapa acuan yang digunakan untuk memaksimalkan kualitas cahaya dalam ruang pada siang hari:
Ø  Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata).
Ø  Lama waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata).
Ø  Tingkat atau graduasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan.
Ø  Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,
Ø  Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 jam setiap hari,
Ø  Cahaya efektif dapat diperole dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00

Jenis Ruangan
Fl min. TUU
Fl.min TUS
Keterangan
Keluarga
0,35d = 0,70
0,16d = 0,32
fl = faktor langit
TUU = Titik Ukur Utama
TUS = Titik Ukur Sisi
D = jarak titik ukur terhadap bidang bukaan
Kerja
0,35d = 0,70
0,16d = 0,32
Tidur
0,18d = 0,36
0,05d = 0,10
Dapur
0,20d = 0,40
0,20d = 0,40

b.      Penghawaan
Kenyaman di dalam ruma juga ditentukan oleh faktor penghawaan, sirkulasi udara akan membuat lebih segar dan nyaman ketika berada di dalam rumah. Untuk memperoleh udara yang alami di dalam rumah, beberapa cara dapat dilakukan:
Ø  Lubang saluran udara (ventilasi) minimal 5% dari luas lantai ruangan
Ø  Udara yang mengalir masuk sama dengan volum udara yang mengalir keluar ruangan.
Ø  Menghindari udara yang berasal dari tempat pembuangan dan pembakaran limba serta kamar mandi/WC.
Ø  Khusus untuk ruangan dapur dan kamar mandi saluran sirkulasi udara dapat dibantu dengan tambahan alat pembuangan seperti blower atau exhaust fan.


c.       Suhu Udara dan kelembapan
Bagaimana menentukan suhu udara dan kelembapan di dalam rumah ? faktor sirkulasi udara dan pencahayaan sanagat berpengaruh agar erciptanya suhu udara yang baik. Tentu suhu udara yang diinginkan harus sesuai dengan suhu udara dan kelembapan dapat terjaga:
Ø  Adanya keseimbangan antara volume udara yang masuk dan keluar dalam ruangan.
Ø  Pencahayaan matahari yang cukup untuk tiap ruangan.
Ø  Hindari tanaman atau perabotan yang dapat menganggu penyinaran matahari.



sumber: belajar sendiri menyusun RAB (kristina S.ST)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE KERJA PENGECORAN SLAB ON GROUND

1.     Pembersihan lokasi SLAB yang akan di betonisasi. 2.     Pembuatan rangkaian tulangan / wiremesh dapat dipabrikasi di lokasi proyek atau didatangkan dalam bentuk jadi. 3.     Pekerjaan pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung untuk menentukan elevasi ketinggian konstruksi, kontrol kedataran Slab ( ± 0.00 ), kebenaran posisi slab dan yang lainya. 4.     Pengecoran LC   agar tidak terjadi penurunan saat konstruksi sudah selesai dibangun sehingga menyebabkan kerusakan atau retak-retak. 5.     Pemasangan besi tulangan atau wiremesh diatas LC ( Lean Concrete). 6.     Pemasangan papan bekisting pada tepi cor dan stop cor. 7.     Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian dan bekisting terpasang sempurna. 8.     Perataan permukaan slab dilakukan saat cor masih basah menjelang kering. 9.     Penundaan proses pengeringan beton agar tidak mengalami keterakan dapat menambahkan bahan kimia pada adukan, atau dengan menutup permukaan beton dengan kain karung b

METODE KERJA PEMASANGAN CLADDING

  Pelaksanaan   : 1.     Tentukan luas bidang dan titik tengah yang akan diaplikasikan cladding 2.     Kemudian pasangkan rangka seperti CNP, siku, dll disesuaikan dengan berat cladding 3.     Jarak rangka untuk cladding sesuai dengan shopdrawing yang telah di approval 4.     Pemasangan cladding dimulai dari tengah titik yang telah ditentukan semula. 5.     Kemudian pasang sekrup tembak untuk menguatkan bidang cladding 6.     Terakhir untuk finishing pekerjaan cladding, dilakukan pengecatan sesuai desain warna yang diinginkan.    

METODE KERJA ACIAN DINDING

Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : MU 200 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll. Pelaksanaan ·          Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur). ·          Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.