Langsung ke konten utama

Contoh Perhitungan RT dan Jumlah Lift Sebuah Bangunan

     Elevator adalah alat transportasi vertikal yang biasa digunakan pada bangunan tinggi, berupa box/ cabinet yang dapat digerakkan naik turun perlantai sesuai kehendak dengan cara elektromekanik.


Berdasarkan fungsinya, elevatir dibedakan :

  • Passenger Elevator, Elevator Penumpang
  • Freight Elevator, Elevator Barang
  • Service Elevator, Elevator Service

Berdasarkan Penggunaannya, Lift dibedakan 4 kelompok antara lain :
Passenger Elevator
Observation Elevator
Service Elevator
Fireman Elevator

Perhitungan RT dan jmlah Lift pada :
Zone 1 ( 8 Lantai)
Fungsi bangunan
Lantai 1 dan 2 : Perkantoran
Lantai 2-7 : kamar hotel
Lantai 8 : ruang operator

Berdasarkan dari bentuknya, lift dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu :
Lift Penumpang
Lift Penumpang (Yang Transparan)
Lift untuk Rumah sakit
Lift untuk kebakaran atau Barang

Itilah pada Lift

Drive Shave            : Roda Utama yang ada pada mesin/motor lift
Counterweight         : Bobot imbang untuk mengimbangu beta sangkar
Counterweight Rail  : Rel untuk memandu jalannya bobot imbang.
Sangkar(car)           : Sangkar tempat berdiri penumpang naik turun.
Traveling distance    : Jarak gerak dari lantai palin bawah sampai lantai paling atas dalam
                               kondisi operasi normal
Guide Rail                 :  Rel pemandu untuk agar sangkar bisa berjalan vertikal tidak
                                berayun dan sebagai sarana untuk pengeraman darurat
Door Operator        : Pengatur buka- tutup pintu lift
Controller              : Pengontrol kerja elevator


contoh perhitungan 

Perkantoran lantai 1 dan 2
Procentage of handling capacity (PHC) = 13 %  (Tabel 3.13)
Interval yang digunakan Lantai 1 dan 2   = 25-30  pakai 30 (Tabel 3.11)
Lantai 1 dan 2 (Large Lower Floors) = p standart rasio population density = 100 sqft/person
 Penghuni total = 154637,5122/100 = 1546,38 = 1500 0rang
MHC = 13 % x 1500 = 195 orang
Tinggi floor to floor = 5,1 m = 16,757 = 12 ft
Luas total = 16 ft
Luas lantai 1 + lantai (kantor) = 14398,2786m2     =154637,5122
Tabel 3.16  Medium Building  pakai 3000 lbs kecepatan 500 ft/ minutes (Fpm)
Grafik 3.14  RT (Round trip time) = 113 dtk
Table 3.12 untuk lift kecepatan 3000 lbs, P normal 16 orang
Kapasitas angkut dalam 5 mneit : 300 x 16 / 113 dtk = 42 orang
Jumlah lift = n = 195/42 = 4,6 buah = 4 buah
I = RT/N = 113/4 = 28, 25 < 30 detik ok..



Kamar Hotel

Procentage of handling capacity (PHC) = 15%  (Tabel 3.13)
Interval yang digunakan Lantai 2-8   = 40-60  pakai 50 (Tabel 3.11)
Lantai 2-8 (Convension) = p standart rasio population density = 1,7 person/sleeping room
1,7 x 222 =  377,4person/bedroom
Penghuni total = 377,4orang  = 378 orang
 MHC = 15% x 378= 56,7 orang= 56 orang
Tinggi floor to floor = 5,1 m = 16,757 = 12 ft
Luas total = 7 x 12 ft = 84 ft
Luas lantai 2-8= 19015,444 m2    =204225,8686
Tabel 3.16  Hotel pakai 2500 lbs kecepatan 600 ft/ minutes (Fpm)
600/60 = 10 fpd  ftf = 12/10 = 1,2 detik
93 +(2x7x1,2) = 109,8dtik
H = 300 x 13/109,8 = 35,52 = 35 orang
N = MHC/h = 56/35 =1,6 = 2

I = RT/N = 109,2/2 = 54,9 < 60 detik ok.. (40-60)

Komentar

  1. bang mau tanya tabel itu dpt dmn y atau nama tabelnya apa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE KERJA PENGECORAN SLAB ON GROUND

1.     Pembersihan lokasi SLAB yang akan di betonisasi. 2.     Pembuatan rangkaian tulangan / wiremesh dapat dipabrikasi di lokasi proyek atau didatangkan dalam bentuk jadi. 3.     Pekerjaan pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung untuk menentukan elevasi ketinggian konstruksi, kontrol kedataran Slab ( ± 0.00 ), kebenaran posisi slab dan yang lainya. 4.     Pengecoran LC   agar tidak terjadi penurunan saat konstruksi sudah selesai dibangun sehingga menyebabkan kerusakan atau retak-retak. 5.     Pemasangan besi tulangan atau wiremesh diatas LC ( Lean Concrete). 6.     Pemasangan papan bekisting pada tepi cor dan stop cor. 7.     Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian dan bekisting terpasang sempurna. 8.     Perataan permukaan slab dilakukan saat cor masih basah menjelang kering. 9.     Penundaan proses pengeringan beton agar tidak mengalami keterakan dapat menambahkan bahan kimia pada adukan, atau dengan menutup permukaan beton dengan kain karung b

METODE KERJA PEMASANGAN CLADDING

  Pelaksanaan   : 1.     Tentukan luas bidang dan titik tengah yang akan diaplikasikan cladding 2.     Kemudian pasangkan rangka seperti CNP, siku, dll disesuaikan dengan berat cladding 3.     Jarak rangka untuk cladding sesuai dengan shopdrawing yang telah di approval 4.     Pemasangan cladding dimulai dari tengah titik yang telah ditentukan semula. 5.     Kemudian pasang sekrup tembak untuk menguatkan bidang cladding 6.     Terakhir untuk finishing pekerjaan cladding, dilakukan pengecatan sesuai desain warna yang diinginkan.    

METODE KERJA ACIAN DINDING

Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : MU 200 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll. Pelaksanaan ·          Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur). ·          Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.