Langsung ke konten utama

Uji Persyaratan Analisis

Dalam uji persyaratan analisis, penelitian ini menggunakan uji normalitas data, uji linieritas, dan uji multikolinieritas.
a.    Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan (Husaini, 2008: 109). Menurut Singgih yang dikutip oleh Suparman (Galih, 2012: 54), data dalam penelitian ini berskala interval maka dalam uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), kriteria yang digunakan adalah apabila p > 0,05 maka sebaran data dikatakan normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program bantu SPSS V. 16.
b.   Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS V. 16. Pengujian pada SPSS V. 16 dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
c.    Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk persyaratan analisis regresi ganda, yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel bebas terjadi ketergantungan atau tidak. Ketergantungan antarvariabel bebas terjadi bila koefisien antarvariabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,800.
Ada beberapa metode pengujian yang digunakan dalam uji multikolineritas diantaranya yaitu (1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, (2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2), dan (3) dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.

1.  Uji Hipotesis
a.  Uji Hipotesis Pertama dan Kedua
1)    Untuk uji hipotesis pertama dan kedua langkah-langkahnya sebagai berikut:
a)    Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X dan Y
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X dan Y
b)   Mencari koefisien korelasi antara predictor X dan kriterium Y dengan menggunakan rumus korelasi product momen dari Sugiyono (2013: 228).

∑xy   : Jumlah hasil kali antara X dan Y.
∑x2   : Jumlah kuadrat product moment dari variabel X.
∑y2   : Jumlah kuadrat product moment dari variabel Y.
Analisis selanjutnya dengan program bantu SPSS versi 16 dengan kriteria uji sebagai berikut :
Jika Probabilitas > 0,05 : Ho diterima
Jika Probabilitas < 0,05 : Ho ditolak
c)    Mencari nilai regresi dengan menggunakan rumus regresi sederhana dengan satu prediktor dari Sugiyono (2013: 261) :

Keterangan :
a,b  = Koefisien regresi
Y    = Variabel Terikat
X    = Variabel bebas

Untuk menghitung koefisien a dan b digunakan rumus dari Sugiyono (2013: 262) :

b.     Uji Hipotesis Ketiga
a)    Untuk hipotesis ketiga langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a)    Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1,X2 dan Y
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1,X2 dan Y
b)   Mencari persamaan regresi ganda seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013 : 278) :
(1)  ∑x1y = a1∑x12 + a2∑x1x2
(2)  ∑x2y = a1∑x1 x2 + a2∑x1x2
c)    Uji signifikasi korelasi (F) antara kriterium Y dengan predictor X1 dan X2  yaitu dengan menggunakan rumus dari Sugiyono (2013: 286) :
Freg =
Dimana :
Freg    = Harga F garis regresi
N       = Banyak sampel
m      = Banyaknya predictor
R2      = Koefisien korelasi antara Y terhadap X1 dan X2
         Kemudian harga Freg dikonsultasikan dengan Ftabel dengan kesimpulan sebagai berikut :
-       Apabila Freg > Ftabel, maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh antara X dengan Y.
-       Apabila Freg < Ftabel, maka Ha diterima yang berarti tidak ada pengaruh antara X dengan Y.

Komentar

  1. Olah Data Semarang Khusus Untuk Olah Data Frontier 4.1, DEAP 2.1
    SPSS, AMOS, LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, Software R
    WA : +6285227746673
    IG : @olahdatasemarang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE KERJA PENGECORAN SLAB ON GROUND

1.     Pembersihan lokasi SLAB yang akan di betonisasi. 2.     Pembuatan rangkaian tulangan / wiremesh dapat dipabrikasi di lokasi proyek atau didatangkan dalam bentuk jadi. 3.     Pekerjaan pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung untuk menentukan elevasi ketinggian konstruksi, kontrol kedataran Slab ( ± 0.00 ), kebenaran posisi slab dan yang lainya. 4.     Pengecoran LC   agar tidak terjadi penurunan saat konstruksi sudah selesai dibangun sehingga menyebabkan kerusakan atau retak-retak. 5.     Pemasangan besi tulangan atau wiremesh diatas LC ( Lean Concrete). 6.     Pemasangan papan bekisting pada tepi cor dan stop cor. 7.     Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian dan bekisting terpasang sempurna. 8.     Perataan permukaan slab dilakukan saat cor masih basah menjelang kering. 9.     Penundaan proses pengeringan beton agar tidak mengalami keterakan dapat menambahkan bahan kimia pada adukan, atau dengan menutup permukaan beton dengan kain karung b

METODE KERJA PEMASANGAN CLADDING

  Pelaksanaan   : 1.     Tentukan luas bidang dan titik tengah yang akan diaplikasikan cladding 2.     Kemudian pasangkan rangka seperti CNP, siku, dll disesuaikan dengan berat cladding 3.     Jarak rangka untuk cladding sesuai dengan shopdrawing yang telah di approval 4.     Pemasangan cladding dimulai dari tengah titik yang telah ditentukan semula. 5.     Kemudian pasang sekrup tembak untuk menguatkan bidang cladding 6.     Terakhir untuk finishing pekerjaan cladding, dilakukan pengecatan sesuai desain warna yang diinginkan.    

METODE KERJA ACIAN DINDING

Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : MU 200 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll. Pelaksanaan ·          Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur). ·          Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.